Perklorat menyerang kelenjar tiroid manusia, mengganggu metabolisme.
(spaceindustrynews.com)
Portal news- Bahan kimia beracun yang memiliki nama perklorat (Perchlorates) telah ditemukan di Planet Mars. Temuan ini membuka kemungkinan adanya kehidupan mikroba di Planet Merah itu.
Namun, perklorat memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia. Zat kimia itu bisa menganggu kesehatan para astronot yang akan mengunjungi Mars.
Untuk diketahui, perklorat adalah bahan kimia yang pertama kali ditemukan di kawasan Artik Mars oleh pesawat ruang angkasa Phoenix milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang mendarat di Mars pada Mei 2008.
Baru-baru ini, kendaraan robotik NASA di Mars, rover Curiosity juga telah menemukan perklorat di kawasan Kawah Gale pada Agustus 2012, seperti dilansir NBC News, Jumat 14 Juni 2013.
Menurut Peter Smith, peneliti dari University of Arizona, AS, penemuan perklorat adalah salah satu hasil yang tidak pernah diduga sebelumnya. "Perklorat menjadi komponen penting di dalam tanah," kata Smith.
"Sebenarnya, perklorat memiliki beberapa fungsi pendukung dalam kehidupan. Misalnya, mikroba-mikroba di Bumi menggunakan perklorat untuk sumber energi," ujar peneliti.
"Selain itu, garam perklorat juga menjadi penyebab utama membekunya dan mengeringnya tanah-tanah di Mars. Perklorat telah menarik kandungan air di tanah," kata dia.
Berbahaya
Namun, ada hal yang lebih menakutkan dari ditemukannya perklorat di permukaan Mars. Tingkat perklorat yang tinggi di Mars berpotensi menjadi racun mematikan bagi manusia.
"Siapapun yang berpikir untuk pergi dan hidup di Mars harus berpikir dua kali terhadap interaksi perklorat ke dalam tubuh manusia," ungkap Smith.
Menurut Chris McKay, dari NASA Ames Research Center, perklorat memiliki pengaruh buruk bagi sistem tubuh manusia. Bahan kimia itu dapat menyerang kelenjar tiroid.
"Anda perlu tahu, kelenjar tiroid memiliki peran penting di dalam tubuh untuk melepaskan hormon-hormon yang mengatur metabolisme tubuh," kata McKay.
Penemuan bahan kimia perklorat menjadi kabar baik sekaligus buruk untuk manusia.
"Kabar baiknya, zat ini membuka kemungkinan ada kehidupan di Mars. Tapi, di sisi lain, perklorat memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia," ujar McKay.
Sumber : Viva news