(Ilustrasi, Dok: Sindo TV)
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengatakan, penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa menolak penaikan harga BBM memanas.
“Kami lakukan pengamanan di 676 SPBU dan lima depo Pertamina," sebut Martin, Senin (17/6/2013).
Dia membeberkan, lima depo yang dijaga ketat itu adalah Depo Ujung Berung (Kota Bandung), Depo Padalarang (Kabupaten Bandung), Depo Dawuan (Kabupaten Karawang), Depo Tasikmalaya, dan Depo Balongan (Kabupaten Indramayu).
Setiap depo dijaga 25 personel, sementara di setiap SPBU ditempatkan lima personel.
“Kami juga berkoordinasi dengan instansi lain untuk sama-sama melakukan penjagaan baik itu sifatnya terbuka maupun tertutup,” ujarnya.
Martin berharap unjuk rasa berjalan lancar tanpa terjadi aksi anarkistis. "Mudah-mudahan semuanya kondusif," harapnya.
Sementara itu, Kabag Ops Porestabes Bandung, AKBP Diki Budiman, mengatakan, di Kota Bandung, 640 personel diturunkan untuk mengawal aksi unjuk rasa. Dia memastikan, personel yang diturunkan tidak dibekali senjata api.
“Anggota yang mengawal demo tidak dilengkapi senjata api. Pendekatan kita sudah maksimal ditambah mereka (massa) sudah komitmen akan kondusif,” tuturnya.
Namun, pihaknya tetap mengantisipasi dengan menyiagakan kendaraan taktis barracuda, water canon, dan panser.
Lebih jauh Diki menambahkan, ada 376 personel yang dikerahkan untuk mengamankan 89 SPBU dan satu depo Pertamina di Kota Bandung.
Pengamanan akan dilakukan selama 24 jam dalam kurun waktu satu bulan.
“Anggota yang mengawal demo tidak dilengkapi senjata api. Pendekatan kita sudah maksimal ditambah mereka (massa) sudah komitmen akan kondusif,” tuturnya.
Namun, pihaknya tetap mengantisipasi dengan menyiagakan kendaraan taktis barracuda, water canon, dan panser.
Lebih jauh Diki menambahkan, ada 376 personel yang dikerahkan untuk mengamankan 89 SPBU dan satu depo Pertamina di Kota Bandung.
Pengamanan akan dilakukan selama 24 jam dalam kurun waktu satu bulan.