Daniel Carvajal (Spanyol U-21 & Real Madrid) saat tampil menghadapi Belanda di babak penyisihan grup UEFA Euro U21 (Foto: Reuters) |
JERUSALEM - Kompetisi UEFA Euro U-21 sudah memasuki tahap semifinal. Empat tim terbaik akan bersaing untuk memperebutkan trofi juara.
Menilik komposisi tim di semifinal, tiga tim berpeluang besar tampil sebagai jawara, mereka adalah Spanyol, Belanda dan Italia yang pernah menyandang status juara. Sementara itu, satu kontestan lain ialah, Norwegia yang membuktikan diri sebagai kuda hitam yang pantas diperhitungkan.
Format babak semifinal pun sudah diketahui. Spanyol yang tampil sebagai jawara Grup B akan berhadapan dengan Norwegia, sementara Italia yang menyandang predikat juara grup A, akan ditantang Belanda yang jadi runner-up Grup B. Laga semifinal akan dimainkan pada Sabtu, 15 Juni 2013.
Spanyol yang datang dengan status juara bertahan, diyakini tidak akan kesulitan melewati hadangan Norwegia dan melaju ke final. Skuad besutan Julen Lopetegui Argote datang dengan komposisi pemain paling komplet.
Ya, skuad La Rojita berisikan pemain-pemain yang tidak asing di telinga pecinta sepakbola, seperti Thiago Alcantara, Cristian Tello, Martin Montoya (Barcelona), Alvaro Morata, Nacho (Real Madrid), Iker Muniain (Athletic Bilbao), Isco (Malaga) dan kiper David De Gea (Manchester United).
Dengan pemain-pemain di atas, Spanyol pun tampil digdaya di babak penyisihan. Belanda, Rusia dan Jerman yang jadi lawan mereka di fase grup, semuanya dipaksa bertekut lutut. Hebatnya, selain meraih poin absout (9), gawang De Gea juga belum kebobolan dan mecetak lima gol.
Hal ini jauh berbeda dengan sang lawan, Norwegia yang dipadati oleh pemain-pemain yang memang masih ‘hijau’. Meski begitu, tim besutan Tor Ole Skullerud tak bisa di pandang sebelah mata.
Marcus Pedersen dkk tampil ciamik di mana mereka tidak terkalahkan sepanjang babak penyisihan grup. Salah satu pencapaian hebat mereka ialah menahan imbang Italia (1-1) dan menundukkan salah satu favorit juara, Inggris 3-1 yang akhirnya memaksa skuad Tiga Singa angkat koper lebih dini.
Norwegia memiliki kekuatan pada barisan pertahanan mereka yang bermain cukup disiplin dan rapat. Jadi, apabila para punggawa Spanyol tidak telaten dan sabar dalam membongkar pertahanan Norwegia, mereka harus siap-siap keteteran menghadapi bola-bola panjang Norwegia yang sejauh ini cukup merepotkan lawan-lawan mereka.
Sementara itu, satu partai semifinal lain akan mempertemukan dua tim yang pernah menyandang predikat juara, yakni Italia versus Belanda.
Italia sedikit lebih diunggulkan pada laga ini. Bukan karena Gli Azzurri merupakan pengoleksi gelar juara terbanyak (5), namun skuad Devis Mangia punya komposisi pemain yang lebih baik dari Belanda.
Skuad muda Italia, dihuni beberapa pemain yang sudah merumput dan jadi andalan klubnya di pentas Serie A. Mereka diantaranya ialah, Lorenzo Insigne (Napoli), Alberto Paloschi (Chievo), Fabio Borini (Liverpool), Mattia Destro (AS Roma), Luca Marrone (Juventus) dan Marco Verratti (PSG).
Sepanjang perjalanan menuju semifinal, Italia juga tampil cukup baik. Tiga laga penyisihan grup dilewati tanpa menelan satu kekalahan. Gli Azzurrini tampil sebagai juara grup dengan memetik dua kemenangan dan sekali imbang (lawan Norwegia).
Sementara di kubu lawan, Belanda yang kalah 0-3 dari Spanyol pada laga terakhir penyisihan grup, tentunya ingin membalas dendam. Salah satu caranya, yakni dengan menaklukkan Italia di semifinal.
Pelaih Cor Pot tentunya bakal menyiapkan skema permainan yang terbaik. Pemain-pemain terbaik, seperti kapten tim Kevin Strootman yang tidak dimainkan saat melawan Spanyol dipastikan bakal turun untuk memimpin lini tengah De Oranje.
Di lini depan, Luuk de Jong dan Adam Maher yang masing-masing sudah mencetak satu gol di turnamen ini sepertinya akan kembali jadi andalan untuk mendobrak pertahanan Italia.
Prestasi Tim-tim semifinalis:
Italia: 5 kali juara (1992, 1994, 1996, 2000, 2004)
Spanyol: 3 kali juara (1986, 1998, 2011)
Belanda: 2 kali juara (2006, 2007)
Norwegia: -